Kenko No Kai mengajak masyarakat Condongcatur hidup sehat secara preventif. Acara yang dilaksanakan di Telaga Futsal 3 Gempol Raya, Condongcatur, Depok, Sleman ini menghadirkan narasumber Prof dr KRT Lucas Meliala SP.Kj, SP.S (K). Selain itu juga dihadiri Lurah Condongcatur Marsudi dan perwakilan Dinkes Sleman Novita Krisnandi. Kenko No Kai sendiri didirikan berawal dari kesamaan pikiran kuat untuk membuat suatu perubahan yang lebih baik bagi organisasi maupun masyarakat. Perusahaan ini fokus melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Dalam menjalankan bisnisnya, Kenko No Kai yang berkantor pusat di Jakarta ini memiliki beberapa jaringan perwakilan di beberapa kota besar di Indonesia.
Senior Manajer Kenko No Kai Wahyu mengatakan melalui kegiatan ini masyarakat bisa memahami konsep hidup sehat secara utuh. Selama ini pandangan pentingnya kesehatan ketika sudah sakit. Namun kali ini harus dicegah sedini mungkin. ”Kami ajak lansia agar mereka tahu bagaimana mencegah dan bertindak sedini mungkin akan adanya penyakit,” katanya. Kenko No Kai memiliki agenda talkshow di Jogja selama empat bulan. Kegiatannya semacam seminar kepada masyarakat agar terbiasa hidup sehat dengan berbagai cara sesuai anjuran medis. Termasuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana pola makanan yang baik untuk kesehatan. ”Sesuai visi perusahaan. Kami ingin menjadikan perusahaan yang handal dan terpercaya dalam memberikan solusi berkesinambungan secara menyeluruh untuk membangun masyarakat sehat dimasa depan,” ungkapnya.
Pada 8 September 2014 nanti, Kenko No Kai juga menggelar acara pembukaan roadshow seminar kesehatan dan pengenalan teknologi kesehatan Jepang. Acara dilaksanakan di Gedung Lapangan Futsal Telaga 3 Jalan Gempol Raya Condongcatur, Depok, Sleman. Adapun kegiatan talkshow Diabetes Melitus dan Stroke sebagai Penyebab Utama Kecacatan di Indonesia yang digelar pada Rabu (3/9) diisi narasumber Prof dr KRT Lucas Meliala SP.Kj, SP.S(K). Ia mengatakan banyak faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit pada lansia. Seperti diabetes mellitus dan stroke. Penyakit tersebut tidak lepas dari pola pikir dan pengendalian gaya hidup. Semakin tidak terkontrol gaya hidup seseorang, maka penyakit itupun mudah menyerang. ”Pada prinsipnya banyak faktor yang mempengaruhinya. Namun saya rasa yang paling dominan karena gaya hidup seseorang,” ungkapnya. Ia memaparkan, usia makin bertambah tentu pergerakan menjadi lamban. Namun bukan berarti mengurangi kegiatan berolahraga. Dengan beraktivitas sesuai porsinya, tentu pencegahan bisa dilakukan misalnya memperbanyak gerak tangan, kaki, dan anggota badan lainnya. “Paling tidak bisa melakukan pencegahan dengan porsi olahraga yang disesuaikan dengan usia seseorang,” terangnya.
http://www.radarjogja.co.id/blog/2014/09/05/ajak-masyarakat-hidup-sehat-secara-preventif/