Menurut WHO, 17,5 juta (30%) dari 58 juta kematian di dunia, disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah pada tahun 2005. Dari seluruh angka tersebut, penyebab kematian antara lain disebabkan oleh serangan jantung (7,6 juta penduduk), stroke (5,7 juta penduduk), dan selebihnya disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah (4,2 juta penduduk). Berdasarkan seluruh data yang telah dikumpulkan dari WHO, pada tahun 2015 diperkirakan kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah meningkat menjadi 20 juta jiwa. Kemudian akan tetap meningkat sampai tahun 2030, diperkirakan 23,6 juta penduduk akan meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.
Angka yang cukup besar mengingat penyakit jantung dan pembuluh darah dikategorikan sebagai penyakit tidak menular. Penyakit ini sebenarnya dapat dimodifikasi dan dicegah. Berdasarkan data Riskesdas pada tahun 2007, menunjukan prevalensi terhadap beberapa faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti berat badan lebih (obesitas) 19,1% dan obesitas sentral 18,8%, diabetes mellitus ( kencing manis ) di daerah perkotaan 5,7%, konsumsi makanan asin (24,5%) dan makanan berlemak tinggi (12,8%), kurang mengkonsumsi serat seperti buah-buahan dan sayuran (93,6%), kurang aktivitas fisik 48,2%, gangguan mental emosional 11,6%, perokok aktif setiap hari 23,7%, dan konsumsi alkohol dalam 12 bulan terakhir sebesar 4,6%. Ternyata pola penyebab kematian di pedesaan dan perkotaan menunjukkan pola yang serupa dengan stroke (17,8%) sebagai penyebab kematian utama, diikuti oleh beberapa penyebab lain antara lain hipertensi (11,4%), penyakit jantung iskemik (5,7%), dan penyakit jantung lain (5,1%).
Rumah Sakit Jantung Harapan Kita diresmikan oleh Presiden RI Bapak Soeharto pada tanggal 9 November 1985 dengan mengemban 3 tugas utama sebagai: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kardiovaskular, Pusat Rujukan Nasional Pelayanan Kardiovaskular, serta sebagai Pusat Penelitian Kardiovaskular. Pelayanan RS Jantung Harapan Kita Jakarta meliputi UGD, One Day Care, Rawat Jalan, Rawat Inap, Pediatrik Kardiologi, Perawatan Intensif, Bedah Jantung, Pusat Rehabilitasi, Diag. Non Invasif, Diagnostik Invasif, Telekardiologi, Medical Check Up, Hotline Service, Tarif & Kamar, Laboratorium, Radiologi, Kardiologi Nuklir, Apotik serta MSCT – Scan. Rumah sakit ini disebut pula sebagai Pusat Jantung Nasional atau National Cardiovascular Center Harapan Kita.
Untuk pengembangan ilmu pengetahuan kami mengenai penyakit jantung dan pencegahannya kami mengadakan temu diskusi dan hospital tour di rumah sakit ini. Kegiatan ini berlangsung hari selasa tanggal 1 Juli 2014 dengan pengisi materi mengenai penyakit jantung dan pencegahan disampaikan oleh Prof. DR. Dr. Budi Setianto SpJP (K). Beliau mengatakan saat ini yang terkena penyakit jantung telah merambah ke kalangan masyarakat yang produktif dimanapun berada baik dikota maupun dipedesaan. Penanganan dan pemeriksaan penyakit jantung dirumah sakit ini sudah terbilang sangat canggih dan baik sekali tidak kalah dengan penanganan diluar negeri. Alat-alat pemeriksaan yang ada disana sudah tergolong teknologi yang terbaru untuk membantu mendiagnosa secara detail. Bahkan proses pembedahan penyakit jantung setiap hari dilakukan dirumah sakit ini. Kami merasa beruntung bisa melakukan temu diskusi dan hospital tour dirumah sakit ini, kami berharap dengan pengetahuan dan penyebarluasan informasi kesehatan akan mengurang insiden orang terkena penyakit jantung dimanapun ditempat kami melakukan road show Kenko No Kai. Perubahan pola hidup sekecil apapun pastinya akan berdampak dikemudian hari.
Foto Bersama dengan Prof. Dr. dr. Budi Setianto, SpJP (K) RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita